“Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali.. Semua, semua, semua, dapat dikabulkan. Dapat dikabulkan dengan kantong ajaib..”
Jika Anda hafal dengan lagu tersebut, maka dapat dipastikan bahwa masa kecil Anda bahagia. Apa lagi yang lebih bahagia dari bersantai di Hari Minggu pagi sembari menonton film kartun Doraemon? Film Doraemon tayang setiap Hari Minggu pagi di salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia.
Dikisahkan seorang anak laki-laki bernama Nobita yang memiliki robot kucing bernama Doraemon. Nobita adalah anak yang kikuk, pemalas, dan cengeng. Di kala sedang susah atau membutuhkan sesuatu, Doraemon selalu siap membantunya dengan barang-barang canggih yang dikeluarkan dari kantong ajaibnya.
Namun, siapa sangka ada beberapa misteri dibalik kartun Doraemon yang amat lucu dan menarik ini? Tak banyak orang yang mengetahui misteri dari Doraemon tersebut. Bahkan, beberapa orang cenderung mengabaikannya. Kali ini, Bacaterus akan mengajak Anda untuk mengulas beberapa misteri yang tersimpan di balik film Doraemon yang populer ini.
Kemana Telinga Doraemon?
Jika diperhatikan robot kucing berwarna biru ini tidak memiliki daun telinga. Ini sangat kontras dengan penampilan Dorami, adik perempuan Doraemon, yang memiliki kedua daun telinga. Lantas, apa yang membuat Doraemon tidak memiliki telinga?
Doraemon adalah robot penolong yang diciptakan pada abad ke 22. Sama seperti Dorami, Doraemon juga memiliki tubuh berwarna kuning dan kedua daun telinga. Kakak beradik ini mengikuti pelatihan di sekolah robot.
Dorami adalah robot penolong yang sangat pandai, ia selalu memperoleh predikat murid teladan di sekolah robot. Sedangkan Doraemon adalah robot penolong yang ceroboh. Ia kerap kali melakukan kesalahan sehingga ia diberi tugas sebagai penjaga bayi.
Seiring berjalannya waktu, bayi tersebut beranjak besar. Anak yang diasuh oleh Doraemon itu menciptakan sebuah robot tikus untuk menemani Doraemon. Akan tetapi, robot yang diciptakan anak itu malah memakan kedua telinga Doraemon.
Setelah peristiwa tersebut, Doraemon harus menjalani operasi. Sayangnya, kedua telinga Doraemon tidak dapat dikembalikan lagi sehingga ia menjadi robot kucing tanpa telinga. Meskipun begitu, Doraemon tetap bisa mendengar dengan baik.
Doraemon Jadi Serak dan Berwarna Biru
Hari demi hari berlalu, tetapi Doraemon masih saja meratapi bentuk tubuhnya yang tak lagi sempurna. Dorami tidak tega melihat kesedihan kakaknya. Ia mengusulkan Doraemon untuk meminum cairan penyemangat.
Karena ceroboh, Doraemon meminum cairan yang malah membuat dirinya sedih. Air mata Doraemon terus keluar hingga membasahi tubuhnya. Tetesan air mata Doraemon itu melunturkan warna tubuhnya yang kuning sehingga berubah menjadi biru. Akibat menangis terus menerus, sampai saat ini suara Doraemon selalu terdengar serak.
Mengapa Doraemon Jadi Teman Nobita?
Singkat cerita, cicit Nobita dari abad ke 22, Sewashi, menugaskan Doraemon untuk datang ke abad 21 untuk mengubah nasib keluarga Sewashi. Dikisahkan bahwa Sewashi hidup susah karena terbelit hutang yang dibuat oleh kakek buyutnya sendiri, Nobita.
Oleh karena itu, Doraemon kembali ke masa lalu untuk membuat Nobita menjadi orang yang lebih baik. Hal ini tentunya berdampak pada masa depan keturunan Nobita yang pada saat ini sedang dililit oleh banyak utang.
Setelah itu, Doraemon muncul di kehidupan Nobita. Ia datang melalui laci yang terletak di meja belajar Nobita Laci itu adalah jalan untuk menuju ke mesin waktu yang menghubungkan masa depan dengan masa lalu. Doraemon tinggal bersama Nobita dan telah menjadi bagian dari keluarga Nobita.
Sejak saat itu, Doraemon berusaha menjaga Nobita dan menghentikan semua halangan atau rintangan yang dialami Nobita. Misteri dibalik kartun Doraemon ini cukup mengharukan. Siapa sangka robot kucing yang selalu ceria ini menyimpan masa lalu yang amat memilukan.
Masa lalu Doraemon tersebut berkaitan dengan alasan mengapa di filmnya Doraemon selalu takut dengan tikus. Ia sangat trauma karena telinganya pernah dimakan oleh robot tikus. Memang sedikit konyol, tetapi itulah penjelasan dari pengarang cerita Doraemon, Fujiko F. Fujio.
Sampai saat ini, Doraemon tetap disukai oleh banyak orang. Baik komik maupun filmnya selalu ditunggu oleh jutaan penggemarnya. Bahkan, ada banyak penggemar Doraemon yang sengaja mengoleksi barang-barang yang berbentuk atau bertema Doraemon.
Di balik popularitas Doraemon, masih ada yang menganggap bahwa tokoh fiktif ini dibuat untuk menyesatkan banyak orang. Beberapa orang menganggap bahwa Doraemon mengeluarkan barang-barang yang bersifat gaib atau diluar nalar untuk menolong Nobita.
Selain itu, kemampuan Doraemon dalam menggunakan mesin waktu dianggap menyesatkan karena sejatinya semua mahluk hidup tidak bisa menyebrang dari masa kini ke masa lalu. Sebagian orang tersebut beranggapan bahwa Doraemon memiliki kekuatan menandingi Yang Maha Kuasa.
Si pengarang, Bapak Fujiko F. Fujio, mungkin tidak memiliki pemikiran seperti itu. Ia hanya menciptakan karakter Doraemon yang jenaka dan serba bisa untuk menghibur anak-anak. Jika diambil dari sisi positifnya, kartun ini justru mengajarkan banyak hal yang positif kepada penontonnya.
Misalnya, kita belajar agar tidak menjadi orang yang ceroboh seperti Nobita, karena kecerobohan Nobita kerap kali membawanya dalam bencana. Sisi positif lain dapat dilihat dari sifat Doraemon yang gemar menolong. Tak hanya Nobita, beberapa teman Nobita lainnya, seperti Shizuka, Giant, dan Suneo, juga pernah ditolong oleh Doraemon.
Selalu ada rumor maupun mitos di setiap tokoh populer. Semua tergantung dari bagaimana Anda menyikapinya. Misteri dibalik kartun Doraemon ini cukup mengharukan. Tokoh kartun yang selalu menuai respon yang baik dari semua kalangan ini ternyata menyimpan masa lalu yang cukup pedih. Nah, apakah Anda seorang penggemar Doraemon? Sudahkah Anda tahu kisah sedih di balik kartun jenaka tersebut?